HUSNI SABAN, S. Sos
Direktur LSM MAKIRIWO ENVIRONMENT
Pulau Bacan Menyimpang Sumber Daya Air Yang Sangat Melimpah Lihat Saja Seluru Desa Dalam Kawasan Pulau Bacan, Sebanyak 60 Desa, Hanya Dua Desa Yang Tidak memiliki Air Kali Yakni Desa Nusababula Dan Loid, 60 Desa Yang Terbentang Di Pulau Bacan Semuanya Memiliki Air Kali Bahkan Air Terjun, Sungai Besar Maupun Kecil Kekayaan Sumder Daya Alam Ini Tentu Merupakan Sebuah Anugrah Yang Sangat Luar Biasa Di Bandingkan Dengan Daerah Lain, Kendati Demikian Pengelolaan Air Bersih Menurut Pantauan NGO Makiriwo Environment Belum Maksimal Ini Dapat Kita Lihat Dari Beberapa Permasalahan Pengelolaan Hutan Yang Belum Tertata Dengan Baik, Di Tambah Dengan Perambahan Hutan, Penebangan Liar Yang Secara Masif Terus Dilakukan Baik Dalam Skala Kecil Dilakukan Masyarakat Melalui Pembukaan Lahan Kebun Maupun Penebangan Pohon Untuk Di Jual Ke Industri-Industri Ikut Menyumbang Pengerusakan Maupun Pengurangan Jumlah Pohon Kayu Maupun Hutan Di Dalam Kawasan Pulau Bacan, Pohon Atau Kayu Yang Bisa Melindungi Air Yang Di Simpang Dalam Tana Agar Tidak Terlalu Cepat Menguap Sehinggah Cadangan Air Bisa Tetap Terjaga Dan Hutan Yang Berfungsi Memompa Keluar Oksigen Yang Kita Butuhkan Untuk Hidup Dan Menyerap Karbon Dioksida Yang Kita Hembuskan, Fungsi-Fungsi Yang Di Sediakan Alam Mestinya Harus Di Jaga Namun Berbanding Terbalik Dengan Kondisi Kekinian Di Kawasana Pulau Bacan. Kondisi Ini Menjadi Kekawatiran Pemerhati Lingkungan LSM MAKIRIWO ENVIRONMENT Akan Masa Depan Sumber Air Yang Begitu Berlimpa Di Pulau Bacan Bukan Tidak Mungkin Suatu Saat Nanti Pulau Bacan Akan Kehilangan Semua Sumber Air Akibat Dari Penataan Hutan Yang Tidak Baik Akibat Dari Kesadaran Masyarakat Yang Kurang Di Dorong. Oleh Karnanya Butu Perhatian Seluruh Stakeholder Untuk Menjaga Seluru Sumber Daya Air.
