Example 120x600
Example 120x600
Desa

Tak Di Respon, Kades Kurunga Ambil Langka

7
×

Tak Di Respon, Kades Kurunga Ambil Langka

Sebarkan artikel ini

HALSEL: SARUMANEES.COM– Jembatan perhubungan Desa Kurungan, Kecamatan Kep, Joronga Kabupaten yg Halmahera Selatan rusak parah akibat gempa 2019 silam ditambah kondisi yang tua namun tak kunjung di perbaiki kendati selalu di usulkan pada setiap musrembang.

Ketidak keberpihakan pemerintah kepada masyarakat kurunga melalui Dinas terkait menjadi desakan warga kepada pemerintah Desa setempat.

Kepala Desa kurunga Azhar Samiuddin kepada Sarumaews.com Selasa (30/05/23). menerangkan kerja bakti yang dilakukan pihaknya merupakan sebagai upaya membangun kebersamaan antara pemerintah desa dengan masyarakat.

langkah ini sambung Azar , upaya menyerap keluhan masyarakat terkait kondisi jembatan penghubung yang rusak. Warga berharap, ada perbaikan jembatan agar akses alternatif ini lebih maksimal dan mampu menjadi sarana utama bagi masyarakat pesisir.

“Harapan masyarakat, ada perbaikan jembatan agar dapat dimanfaatkan warga. Jembatan ini merupakan akses alternatif perhubungan masyarakat menuju pusat pemerintah daerah,” ujar Azhar

Azhar menyebut, bahwa kondisi jembatan penghubung tersebut dalam kondisi yang memprihatinkan. Pasalnya , lantai jembatan sudah banyak yang jebol dan kropos. bahkan, tiang penyangga dan kasat sling jembatan juga ada yang putus.

“Saya khawatir jembatan ini akan menelan korban jiwa. dengan kondisi jembatan yang kropos sangat membahayakan pengguna saat melintas diatasnya,” ungkap nya

Kendati dengan segala keterbatasan, sarana yang menjadi satu- satu akses penghubung ekonomi masyarakat dan tanjung Pangga pedagang atau pun penumpang yang hendak ke kabupaten untuk berbelanja maupun berurusan administrasi.

Azhar menyebut perbaikan jembatan sumber angaran nya melalui dana operasional kepala desa yang sebenarnya alakosi dana tersebut tidak cukup untuk memperbaiki jembatan dengan ukuran 3 x 8 meter i itu.

“apalah daya kondisi semakin parah, dan kebutuhan ekonomi warga sehingga kami harus perbaiki dengan menggunakan anggaran dana desa 3% yang minim tersebut,” tandasnya (Asb)-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *