Example 120x600
Politik

“Mohoka” dan Serukan kemenangan Mutlak Bassam- Helmi Dari Rakyat Mandioli.

347
×

“Mohoka” dan Serukan kemenangan Mutlak Bassam- Helmi Dari Rakyat Mandioli.

Sebarkan artikel ini

SARUMANEWS.COM- Istri Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor urut 3 mendapat gelar Mohoka (Menantu) keluarga besar Suku Togale mandioli Selatan.

Dalam prosesi yang disebut dengan Mohoka’  Ny, Rifaat Al sa’adah dan Ny, Mardiana Bopeng ditandai dengan dohu tiodo” atau “cuci kaki” khas suku Tobelo-Galele

Upacara ini merupakan simbol penghormatan dan penyambutan bagi para tamu kehormatan atau pihak yang akan menjadi bagian dari keluarga besar dalam tradisi masyarakat Togale

Dengan penganugerahan tersebut diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai adat se antoran, selain dari pada menjaga adat budaya di negeri yang telah dirikan leluhur.

“Ritual ini adalah wujud rasa syukur kami, masyarakat togale dan ini di lakukan turun temurun ” kata Tetua Adat Desa Jiko abdul suba senin, (14/10).

Ia menambahkan mohoka memiliki makna mendalam sebagai simbol pembersihan dan perlindungan bagi menantu perempuan

Selanjut nya untuk memastikan bahwa menantu perempuan tersebut mendapatkan perlindungan adat dan tidak mengalami perlakuan yang tidak sopan dari masyarakat sekitar ungkapnya.

Karna itu abdul menyatakan mohoka bukan sekedar prosesi adat melaikan seruan kemenangan Bassam-Helmi di pilkada november mendatang di mulai dengan kemenangan mutlak di wilayah mandioli.

“Pak helmi dan bak bupati kalau sampe kse dudu adat itu artinya nomor 3 dari kabupaten sampe provinsi adalah simbol dan harga diri orang togale kalau ada yang lawan berarti dia siap dapa ‘bobang, Denda”

Menanggapi penganugerahan tersebut, Calon wakil bupati Helmi helmi umar Muchsin pun menghaturkan rasa bangga

Hal itu karena Proses ini merupakan bagian dari penganugerahan gelar kehormatan kepada ia bersama istri

Menurutnya seiring dengan lajunya perkembangan jaman adat terkadang di padang bukan sebagai sebuah intitas, adat bahkan telah dikomersialisasi dan di anggap hal yang biasa.

“Pada sebetulnya torang harus menghargai apa yang suda di ciptakan para leluhur, saya dan istri bukan orang togale tapi kemudian di anggap sebagai anak dan menantu dari suku togale “

Dengan demikian kata pria Bajo tersebut, gelar tersebut  ia memahami bawa apa yang di sebut alkulturasi budaya  tampa meniggalkan saya sebagai manusia dari intitas berbeda  ” sambungnya

Mantan Wakil rakyat tiga periode itu  berharap ditengah kontestasi pilkada tidak membuat masyarakat terpolarisasi (kotak-kotak) akibat dari kepentingan sesaat

” Rasa bangga satu kehormatan di anggap sebagai anak dan kemudian prosesi yang kita sebut mohoka muda mudahan ini tidak terlupakan sepanjang masa” tandasnya*

Sebelumnya prosesi penganugrahan mohoka juga di terimah istri paslon bassam-Helmi di 82 Desa saat berkampanye tatap muka. Potgaco

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *