SARUMANEWS.COM- Badan Pengurus (BP) Sibualamo kabupaten Halmahera Selatan mendesak Bupati Bassam Kasuba untuk mengusut secara transparan penyebab penolakan program koperasi Desa Mera Puti di Desa Kaireu, Kecamatan Bacan Timur.
Wakil Ketua Sibualamo Halmahera Selatan, Jafar Pasikaya, menekankan pentingnya penyelidikan untuk memastikan apakah penolakan tersebut merupakan keinginan masyarakat setempat atau ada unsur kesengajaan.
“Jika terbukti ada pihak tertentu yang sengaja menolak program presiden, maka harus diusut lebih lanjut,” ujar Jafar.
Ia menilai bahwa jika kasus ini lambat diselesaikan, pemerintah Halmahera Selatan setempat ikut mengabaikan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9/2025.
“Maka, Saya pikir ada dalang di balik semua ini, jika kasus ini diamkan, Disperindag selaku dinas teknis dalam program ini ikut terlibat mencederai Inpres Nomor 9/2025” jelasnya.
Menurut Ja’far koperasi desa Merah menjadi entri point strategis dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan di arus bawah, terutama untuk kemandirian desa.
Ia mencontohkan, koperasi desa bisa diorientasikan untuk meningkatkan usaha berbasis potensi lokal dan keunggulan suatu desa.
Seperti halnya usaha simpan pinjam, usaha jasa, juga bidang produksi termasuk juga kesehatan.
“Kita ketahui, semua pihak terkait, utamanya kades selaku ujung tombak harus mulai bersiap merespon program ini, tetapi kenapa di desa keireu ada penolakan” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya Eks Pemerintah Desa (Pemdes) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Kaireu menolak program pembentukan Koperasi Desa Mera Puti.
Penolakan ini diduga kuat terkait dengan pemberhentian Kepala Desa M. Abubakar.
Adapun penolakan terhadap Penjabat Sementara (Pjs) Desa Kaireu
Akibatnya dua bulan pjs belum bisa bertugas dan seluruh pelayanan di kantor desa lumpu total .
