HAL-TENG: SARUMANEWS.COM – Front Perjuangan Untuk Kemanusian (FPUK) kembali managih janji Polres Halmahera Tengah (Halteng), terkait kasus pembunuhan yang terjadi di Kali Gwonle Kecamatan Patani Timur beberapa waktu lalu.
Koordinator Aksi Awan mengatakan, FPUK kembali menagih janji yang telah disampaikan oleh Kapolres Halteng dan kasat Reskrim saat hearing terbuka di Aksi Yang digelar FPUK beberapa waktu lalu. dalam hearing terbuka saat itu, Kapolres dan Kasat Reskrim berjanji akan melakukan penyisiran bersama warga Patani, Namun sejauh ini Kapolres dan Kasat Reskrim tidak pernah ada gerakan.
“Kita mempertanyakan kembali kinerja Kepolisian, atas sikap yang disampaikan beberapa waktu lalu. Bahwa akan melakukan penyisiran di Wilayah patani, tapi sampai sekarang belum juga ada gerakan sebenarnya ada apa,”ucap Awan dalam orasinya di depan Polres Halteng, Senin (25/10/2021).
Itu artinya lanjut Awan, Polres Halteng sudah membohongi warga Patani. Polres tidak ada itikad baik untuk mengungkap pelaku pembunuhan di kali Gwonle.
“Polres terkesan diam dan tidak ada perkembangan sama sekali, Polres Halteng mati suri,” katanya.
Menurutnya, FPUK sudah mendatangi saksi hidup dalam hal ini Martawan. Dan dia bercerita bahwa dirinya pernah didatangi 3 orang dari anggota intel Polres dan melarang Martawan agar tidak lagi datang ke Weda, karena sudah ada penyidik yang datang. Padahal Surat pemanggilan pemeriksaan saksi itu sudah diterima oleh Martawan tapi kenapa dilarang untuk menghadiri panggilan tersebut.
“Kami minta dalam pemeriksaan saksi harus juga diperiksa adalah oknum anggota TNI ini. Yang juga sebagai saksi hidup dalam peristiwa tersebut, karena sekarang anggota TNI itu sudah dipindah tugaskan di Surabaya. Ini sebenarnya ada apa,” tanya Awan.
Sementara Kapolres Hal-Teng AKBP Nico A. Setiawan mengatakan, Jumat kemarin sudah melakukan gelar bersama Polda Malut, dan sudah meminta penyidik yang menangani kasus pembunuhan di Haltim untuk membantu dalam penanganan kasus ini.
“Untuk itu, kalau ada informasi terkait dengan kasus ini yang didapat oleh rekan-rekan silahkan sampaikan ke polres,” ucap Kapolres dihadapan masa Aksi.
Lanjut Kapolres, kasus ini memang Polisi kesulitan karena tidak ada saksi yang melihat secara langsung kejadian ini, makanya sedikit kesulitan. Sedangkan terkait dengan anggota intel yang bertemu Saksi Martawan, nanti dicek dulu karena tidak pernah dirinya perintahkan untuk turun.
“Terkait anggota TNI, kami juga sudah mengambil keterangan, nanti kalau ada perkembangan baru dimintai keterangan lebih lanjut. Jadi kita bukan tidak bekerja dan diam, namun tahapan ini terus dilakukan, untuk itu bantu kita untuk ungkap kasus ini, karena ini adalah tanggung jawab moril saya selaku Kapolres,” ujarnya. (Husein)
“Saya ingin cepat selesai, maka silahkan bantu saya. Saya berjanji akan terus mengawal kasus ini sampai terungkap pelakunya,”tutup Kapolres