Example 120x600
Sosial

Warga Madura Di Halsel, Sambut Maulid Dengan Tradisi Rebutan Buah Hingga Tabur Duit

19
×

Warga Madura Di Halsel, Sambut Maulid Dengan Tradisi Rebutan Buah Hingga Tabur Duit

Sebarkan artikel ini

HALSEL: SARUMANEWS.COM- Dalam rangka memuliakan dan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang jatu pada tanggal 12 Robiul Awal tahun Hijriah, umat islam memperingati dengan berbagai cara unik khas setiap daerah, Tak terkecuali warga Madura, yang berada di perantauan. momen maulid tersebut dijadikan ajang silaturrahmi antar etnis madura dengan berkeliling berpindah dari rumah ke rumah.

Pantauan sarumanews.com Maulid Nabi sendiri dilakukan masyarakat Madura yang berada di kabupaten Halmahera Selatan, di laksanakan di kediaman “Bpk. Hi Safari Abdul Latief” tidak hanya ratusan etnis Madura di undang namun para tetangga dan para kerabat turut menghadiri. acara di iringgi dengan rebana dan membaca hadarat (puji-pujian) kepada Nabi Muhammad SAW, di lajutkan dengan tausiyah dan ditutup dengan doa.

Tidak hanya satu rumah yang menggelar Maulid Nabi, Acara Maulid Nabi itu bergantian dari satu rumah ke rumah warga yang lain, Dengan kurung waktu satu bulan.
Meski tak terkesan mewah, namun warga tampak senang dengan tradisi tahunan tersebut. Sebab selain mendapat oleh-oleh juga sebagai ajang silaturrahmi antar warga.

Lutfi mengatakan, bahwa kegiatan maulid nabi di Madura sudah menjadi tradisi silaturrahmi antar warga, Tiap tahun dirayakan seperti ini, pindah dari rumah kerumah. Meski tidak terkesan mewah seperti di daerah lain, kami tetap senang dengan tradisi kami

“Kebersamaan warga yang seperti ini jarang terjadi, hanya setahun sekali. Makanya meski ngantuk tak menyurutkan semangat kami” ungkpanya

Selain itu rebutan buah dan tabur uang sudah menjadi tradisi tiap bulan maulid. Maka jika tak ada tradisi rebutan buah dan uang, perayaan maulid menjadi terasa tidak lengkap. berebut buah, kata dia, harus dimaknai lebih luas, sebagai ekspresi kebahagiaan atas kelahiran Nabi Muhammad, bahkan, meski saat rebutan ada yang terinjak-injak, tak ada kemarahan apalagi pertengkaran.

“Yang direbut oleh masyarakat bukan buahnya, melainkan barokah dari buah yang sudah didoakan, dengan harapan mendapatkan syafaat Nabi Besar Muhammad SAW,” tutupnya (Asb)-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *