SOFIFI: SARUMANEWS.COM- Wakil Gubernur Maluku Utara M Al Yasin Ali bertindak sebagai inspektur upacara pada acara peringatan hari Pahlawan Nasional yang bertempat di halaman kantor Gubernur Provinsi Maluku Utara, jalan Gosale Puncak, Rabu (10/11).
Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19 namun Upacara tampak berlangsung khidmat. Ceremony hari pahlawan itu diawali dengan laporan komandan upacara kepada inspektur upacara kemudian dilanjutkan dengan mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah itu acara dilanjutkan dengan membacakan teks UUD 1945 dan Pancasila. Peringatan hari pahlawan itu lalu ditutup dengan penyampaian amanat menteri Sosial yang dibacakan oleh inspektur upacara.
Wakil Gubernur saat menyampaikan amanat menteri Sosial mengatakan, bangsa Indonesia pernah mengalami masa-masa sulit yang sangat panjang, kurang lebih 350 tahun dijajah dan terpecah-belah karena politik devide et Impera atau politik adu domba. Namun karena berkat kesadaran para pendiri bangsa, mereka kemudian bangkit dan menumbuhkan semangat indentitas, bahwa meski berbeda namun tetap satu, bersaudara sebangsa dan setanah air. Sehingga dengan semangat itulah Indonesia dapat keluar dari keterpurukan sebagai bangsa yang terjajah.
“Bangsa ini memiliki banyak keberagaman, berbeda-beda suku, agama ras dan antar golongan, akan tetapi kita harus tetap satu. Tidak boleh terpecah belah dan mudah di adu domba karena perbedaan-perbedaan itu. Kita harus terus menggelorakan semangat gotong- royong, serta semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Ingat bahwa perbedaan adalah rahmat, justru perbedaan itu semakin memperkaya dan membuat bangsa ini semakin kuat”,ucap Yasin.
Yasin juga mengungkapkan, Indonesia saat ini telah melewati masa-masa perang fisik, dan kemerdekaan telah mampu dipertahankan hingga hari ini. Oleh sebab itu sebagai anak dan cucu bangsa, harus mampu membuktikan pada dunia bahwa bangsa Indonesia kedepan pasti bisa lebih baik, lebih maju, lebih berkembang dan lebih sejahtera. Semangat dan tekad para pahlawan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, harus dapat dijadikan contoh dan inspirasi dalam menggerakkan semua potensi yang dimiliki bangsa Indonesia. Kita semua harus mampu mengemban misi bersejarah mengalahkan musuh kita bersama saat ini yaitu mengalahkan kemiskinan dan kebodohan.
“Kita mempunyai potensi besar dalam memenangkan pertempuran melawan kemiskinan dan kebodohan karena bangsa Indonesia memiliki berlimpah sumber daya alam, dan letak geografis yang strategis. Tetapi tantangan terbesar adalah, kita harus bisa menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni, semangat dan kerja keras yang berkelanjutan dengan didukung inovasi dan daya kreativitas yang tinggi, serta semangat kewirausahaan yang pantang menyerah”,ungkapnya.
Diakhir amanatnya Wagub mengajak untuk menjadikan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, yang setiap tahunnya diperingati sebagai hari Pahlawan Nasional harus dijadikan contoh, untuk tetap gigih berjuang dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai macam persoalan yang akan hadapi oleh bangsa Indonesia di masa-masa yang akan datang.
“Mari kita jadikan hari pahlawan Nasionalh sebagai semangat untuk menyatukan tekad dan langkah yang aktif dalam membangun bangsa Indonesia yang lebih baik”, pungkasnya.