JAKARTA: SARUMANEWS.COM- Kelangkaan BBM cukup meresahkan masyarakat terutama para pelaku usaha yang mengandalkan BBM. dalam situasi yang tak menentu itu, membuat Komisi II DPRD Kabupaten Halmahera Tengah mengambil langkah menemui Direktur BPH Migas Senin, 27/11/2021).
Dalam pertemuan itu, terungkap beberapa alasan yang memicu terjadi kelangkaan BBM di kabupaten Halmahera tengah.antara lain adalah kurangnya armada transportasi yang mengangkut pergerakan minyak dari Tobelo dan Kota Ternate ke Kabupaten Halmahera Tengah.
Anggota komisi II DPRD Kabupaten Halmahera Tengah, Muttiara T Yasin kepada media sarumanews.com- mengatakan dengan hadirnya industri pertambangan di kabupaten Halmahera Tengah, membuat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat yang menggunakan BBM semakin tinggi. karena itu menurutnya untuk mengatasi kelangkaan BBM, jalan satu-satunya adalah dengan melakukan penambahan kuota BBM di setiap SPBU dan APMS yang ada di Halmahera Tengah.
“Halmahera Tengah masuk sebagai kawasan industri nasional semestinya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat. Apalagi kehadiran investasi tambang, mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan negara”
baginya Muttiara, solusi paling kongkrit adalah BPH Migas harus menghitung kembali rasio penggunaan BBM di kabupaten Halmahera Tengah berdasarkan kondisi kekinian. Jangan sampai aktivitas pertambangan terus berjalan sementara aktivitas perekonomian masyarakat terhenti hanya karena keterbatasan BBM.
“Halmahera Tengah telah memberikan sumbangan devisa yang cukup besar bagi negara, oleh sebab itu pemerintah pusat melalui BPH Migas juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan BBM untuk masyarakat,” tunkasnya. (Husain)-