HAL-SEL:SARUMANEWS.COM – Rekrutmen PPK yang dilaksanakan pada tanggal 8 Desember Dan berakhir di tanggal 16 Desember di nila tak masuk akal, hal demikian terlihat dari peserta yg memiliki nilai CAT tertinggi tidok lolos seleksi setelah melewati tes wawancara dari hasil pengunguman resmi di KPUD Halmahera Selatan, Hal yang tidak bisa di pungkiri adalah peserta yg memiliki nilai CAT tertinggi adalah peserta yg benar-benar memiliki wawasan tentang kepemiluan sesuai dengan juknis KPU RI.
Terpisah dari itu ada Indikasi kuat KPU Halmahera selatan syarat akan kepentingan di pemilu 2024 mendatang, terlihat dari perekrutan Badan add hock atau PPK di sebaran kecamatan adalah beraveliasi dengan sayap partai politik dengan rekam jejak yang buruk di beberapa kecamatan.
Dugaan indikasi kuat Anggota KPUD memiliki kepentingan kuat di pemilu 2024 mendatang, baik secara person maupun kelompok, sehingga komisioner KPU berani merekrut anggota PPK Halsel tanpa mempertimbangkan Integritas Lembaga KPUD Halmahera selatan sebagai lembaga Independen Negara dalam mengelola Pemilu 2024 mendatang.
Kabid Partisipasi pembangunan Daerah himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) Cabang Bacan Najamudin Muslim menyampaikan bahwa Ketua KPU Halmahera selatan tidak konsisten dalam perekrutan anggota PPK sesuai dengan juknis KPU RI Seperti yang disampaikan ketua KPU di Media Online beberapa waktu lalu, dengan model penilaian ada tiga yaitu, pengetahuan kepemiluan, komitmen, dan rekam jejak para peserta calon anggota PPK.
“Kami merasa ketua KPUD Halmahera selatan Muhamad Agus Umar tidak konsisten dalam perekrutan dan itu perlu dievaluasi, jangan hanya asal ngomong saja di media, belum lagi beberapa komisioner yang berkomentar juga soal titipan, Kami hawatir KPU adalah lumbung kepentingan yang berorientasi pada sekolompok Orang.
Kami memiliki data di beberapa kecamatan yang Anggota PPK nya bermasalah dalam rekomjejaknya, Tambahnya” (Red)