HALSEL: SARUMANEWS.COM- Banyak sudah keindahan wisata alam yang terekspos, mulai dari pegunungan, danau, sungai, bahkan lautan di negara tercinta Indonesia.
Dari wisata alam yang ada, sebagian lainnya adalah wisata buatan manusia dan tentu berbeda dengan wisata alam yang natural.
Wisata memang salah satu sektor pendapatan dalam membantu perekonomian masyarakat. Untuk lebih dikenal publik, sektor ini harus terus di publikasikan agar dikenal luas dan akan sering dikunjungi.
Salah satu tempat wisata yang jarang terekspos adalah pulau “Ngai Madodera”, pulau mini nan eksotis yang berada di Provinsi Maluku Utara Kabupaten Halamhera Selatan Kecamatan Bacan Barat Utara tempatnya di desa Gilalang.
“Ngai Madodera” adalah sebuah penamaan yang disematkan oleh para petuah Desa Gilalang dengan menggunakan bahasa Ternate yang berarti: tempat hinggapnya burung. Dan sekarang, oleh masyarakat sekitar, pulau ini sering di sebut pulau “Kaho naa” mengikuti keindahan kisah cinta artis Bollywood Hrithik Roshan dan Ameesha Patel dalam film Kaho naa Pyaar Hai.
Dengan namanya, orang yang berkunjung di pulau ini nantinya akan merasakan suasana betapa romantisnya pulau ini. Belum lagi tawaran pasir putih dan batu karang yang masih asri di seanteru pesisir pulau.
Pulau mini dengan ukuran yang belum di ketahui ini menyimpan panorama alam yang memang sangat memanjakan mata hati dan pikiran. Ketenangan dan sedikit aroma mistis akan memaju agrenalin bagi siapa saja yang hendak berkunjung ke sana.
Jika telah berkunjung ke pulau mini ini, hanya butuh waktu 20 sampai 30 menit untuk berjalan santai mengelilingi pulau. Namun meski begitu, beberapa batu karang dan batu besar akan menghalangi.
Batu besar di depan pulau ini juga memberi ceritra lain. Pasalnya, batu besar di depan pulau ini menempel sebuah tanda telapak kaki berukuran 70×45 cm dan hingga sekarang belum di ketahui siapa pemilik tanda kaki tersebut.
Menurut cerita warga setempat, tanda kaki tersebut adalah milik salah seorang “Kapita” atau Jawara yang pernah hidup di daratan Gane Pulau Halamahera yang mampir menginjakan kakinya di atas batu besar, hingga membekas sampai sekarang.
Di sisi selatan pulau, terdapat sebuah makam keramat. Oleh warga katanya pernah melihat makam tersebut tidak tersentuh air meski air laut sedang pasang.
Untuk bisa samapai, mandi, dan berenang, di sekiatar pulau Ngai Madodera, butuh perhubungan laut dengan bajet 50 ribu sampai 70 ribu Rupiah per orangnya. Sementara jarak yang tempuh dari Ibu kota Labuha ke pulau tersebut memakan waktu kurang lebih paling lama 2 jam dan paling cepat 1 jam tergantung perhubungan laut yang di gunakan.
Bagi yang hendak ingin berkunjung ke pulau ini, agar jangan lupa membawa alat pancing. Ikan di bawah laut pulau ini sangat terasa segarnya jika dibakar di pisisir pantai. Dan pastikan mata kail yang anda bawa, di lahap beberapa jenis ikan yang ada di bawah laut pulau Ngai Madodera.
Dengan bagitu, sensasi liburan anda di pulau ini akan lebih terasa asiknya. Jangan lupa melapor di Pemerintah Desa setempat jika ingin telah sampai kesana. (ML)