HALSEL: SARUMANEWS.COM- Santhy Yallo yang juga Presidium KAHMI, mempertanyakan pernyataan Kordinator Presidium KAHMI Hal-Sel, Juhari S. Tawary, terkait kasus suap Sarana Multi Infrastruktur (SMI) pasalnya menurut Santhy pernyataan Kordinator Presidium KAHMI, tidaklah netral dan subjektif.(11/02/23)
“Korps Alumni HMI (KAHMI) dalam mengawal Pemerintah harus benar-benar netral dan sejalan dengan dasar serta tujuan HMI, dimana KAHMI hadir untuk memberikan kontribusi, pikiran yang konstruktif dan mampu memberikan solusi baik sosial, politik dan pemerintahan”. Ujar Santhy Yallo mantan Camat Bacan Timur.
Mantan Komisioner KPU itu, menganggap Kordinator Presidium melenceng dari pembahasan rapat presidium KAHMI oleh karena pembahasan terkait SMI tidak dibahas.
“Pernyataan sikap itu tidak dibahas dalam rapat, apalagi kasus SMI ini terdapat beberapa alumni HMI, kalau memang mau memberikan pernyataan atas nama alumni saja, jagan bahwa Kordinator atau Presidium, karena kita 7 orang Presidium kita memiliki hak yang sama”.
Lanjutnya ” Kasus SMI menurut saya sejauh ini tidak ada alumni HMI yang mencoreng atau merusak nama baik HMI. Hasil pembuktian saja belum ada, terus dimana sisi mencoreng nama baik?, Jagan hanya kepentingan yang lain Organisasi ini menjadi tidak Independen”. Tegas Santhy Yallo
Menurut Santhy, Bagaimanapun sesama alumni harus menjaga integritas organisatoris dan jagan saling mencederai
“Integritas dalam organisasi sepakat kita jaga dan pegang teguh, namun jika diarahkan pada suatu dan lain hal saya orang pertama yang paling tidak sepakat, untuk itulah tugas kita sebagai alumni memberikan solusi dan apresiasi dalam hal pembinaan dan konsulidasi organisasi, bukan saling mencederai sesama alumni .” Tutup aktivis HMI itu.