HAL-SEL: SARUMANEWS.COM – Dalam meningkatkan kualitas & kuantitas program Reklamasi. PT Wanatiara Persada senantiasa melakukan upaya kerjasama dengan civitas akademika dan tenaga ahli lokal untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya melalui kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Khairun, Ternate.
Hal yang paling ditekankan dalam Regulasi terkait Reklamasi pasca tambang adalah membudidayakan Tanaman lokal pada lahan reklamasi. Hal ini karena karakteristik tanah pada masing-masing daerah itu berbeda, sehingga tanaman yang dapat tumbuh beradaptasi adalah tanaman lokal yang sudah lebih dulu tumbuh pada lokasi tersebut.
Nyamplung atau Bintangor, tanaman dengan nama ilmiah Calophyllum inophyllum ini merupakan salah satu tanaman unik khas Maluku Utara. Selain memiliki kemampuan tumbuh yang baik, Nyamplung menghasilkan buah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar nabati.
“Tanaman sawit yang buahnya digunakan selama ini sebagai bahan baku Biodiesel akan berkompetisi dengan fungsinya sebagai bahan baku pangan seperti minyak goreng. Hal ini akan berpotensi menyebabkan kelangkaan minyak goreng di pasaran. Sedangkan nyamplung tidak, buahnya tidak dikonsumsi sehingga tidak terjadi kompetisi jika digunakan sebagai bahan bakar nabati” ungkap Dekan Fakultas Pertanian Universitas Khairun pada Selasa, 14 Maret 2023 lalu.
Selain mengunjungi lokasi wilayah pesisir untuk melihat tanaman endemik Nyamplung, Dekan dan Jajaran Staffnya juga mengunjungi lokasi lain seperti lokasi Pernyemaian Tanaman Reklamasi, Lokasi Reklamasi dan Revegetasi serta Danau Karo.
Terlihat Dekan dan Jajarannya sangat senang dalam perjalanan bertemu banyak spesies unik di Pulau Obi.